Sabtu, 22 Juni 2013

dasar-dasar manajemen ternak


LAPORAN PRAKTIKUM
DASAR-DASAR MANAJEMEN TERNAK
PROGRAM PEMELIHARAAN
 AYAM BROILER DAN DOMBA








Penyusun:
                                                              TAUFIK WIJAYA
NIM. C31121249
Dosen pembimbing
Ir. Achmad Marzuki, MP

PRODUKSI TERNAK
JURUSAN PETERNAKAN
POLITEKNIK NEGERI JEMBER
TAHUN 2013


PEMELIHARAAN AYAM BROILER

Pemberian Pakan dan Minuman
  • Untuk pemberian pakan ayam ras broiler ada 2 (dua) fase yaitu fase starter (umur 0-4 minggu) dan fase finisher (umur 4-6 minggu).
a. Kualitas dan kuantitas pakan fase starter adalah sebagai berikut:
  • Kualitas atau kandungan zat gizi pakan terdiri dari protein 22-24%, lemak 2,5%, serat kasar 4%, Kalsium (Ca) 1%, Phospor (P) 0,7-0,9%, ME 2800-3500 Kcal.
  • Kuantitas pakan terbagi/digolongkan menjadi 4 (empat) golongan yaitu minggu pertama (umur 1-7 hari) 17 gram/hari/ekor, minggu kedua (umur 8-14 hari) 43 gram/hari/ekor, minggu ke-3 (umur 15-21 hari) 66 gram/hari/ekor dan minggu ke-4 (umur 22-29 hari) 91 gram/hari/ekor. Jadi jumlah pakan yang dibutuhkan tiap ekor sampai pada umur 4 minggu sebesar 1.520 gram.

b. Kualitas dan kuantitas pakan fase finisher adalah sebagai berikut:
  • Kualitas atau kandungan zat gizi pakan terdiri dari protein 18,1-21,2%; lemak 2,5%, serat kasar 4,5%, kalsium (Ca) 1%, Phospor (P) 0,7-0,9% dan energi (ME) 2900-3400 Kcal.
Kuantitas pakan terbagi/digolongkan dalam empat golongan umur yaitu: M
  • Minggu ke-5 (umur 30-36 hari) 111 gram/hari/ekor,
  • Minggu ke-6 (umur 37-43 hari) 129 gram/hari/ekor,
  • Minggu ke-7 (umur 44-50 hari) 146 gram/hari/ekor dan
  • Minggu ke-8 (umur 51-57 hari) 161 gram/hari/ekor.
Jadi total jumlah pakan per ekor pada umur 30-57 hari adalah 3.829 gram.

Pemberian minum disesuaikan dangan umur ayam yang dikelompokkan dalam 2 (dua) fase yaitu:
  • Fase starter (umur 1-29 hari), kebutuhan air minum terbagi lagi pada masing-masing minggu, yaitu minggu ke-1 (1-7 hari) 1,8 lliter/hari/100 ekor; minggu ke-2 (8-14 hari) 3,1 liter/hari/100 ekor, minggu ke-3 (15-21 hari) 4,5 liter/hari/100 ekor dan minggu ke-4 (22-29 hari) 7,7 liter/hari/ekor. Jadi jumlah air minum yang dibutuhkan sampai umur 4 minggu adalah sebanyak 122,6 liter/100 ekor. Pemberian air minum pada hari pertama hendaknya diberi tambahan gula dan obat anti stress kedalam air minumnya. Banyaknya gula yang diberikan adalah 50 gram/liter air.



  • Fase finisher (umur 30-57 hari), terkelompok dalam masing-masing minggu yaitu minggu ke-5 (30-36 hari) 9,5 liter/hari/100 ekor, minggu ke-6 (37-43 hari) 10,9 liter/hari/100 ekor, minggu ke-7 (44-50 hari) 12,7 liter/hari/100 ekor dan minggu ke-8 (51-57 hari) 14,1 liter/hari/ekor. Jadi total air minum 30-57 hari sebanyak 333,4 liter/hari/ekor.


Pemeliharaan Kandang
  • Kebersihan lingkungan kandang (sanitasi) pada areal peternakan merupakan usaha pencegahan penyakit yang paling murah, hanya dibutuhkan tenaga yang ulet/terampil saja. Tindakan preventif dengan memberikan vaksin pada ternak dengan merek dan dosis sesuai catatan pada label yang dari poultry shoup. Agar bangunan kandang dapat berguna secara efektif, maka bangunan kandang perlu dipelihara secara baik yaitu kandang selalu dibersihkan dan dijaga/dicek apabila ada bagian yang rusak supaya segera disulam/diperbaiki kembali. Dengan demikian daya guna kandang bisa maksimal tanpa mengurangi persyaratan kandang bagi ternak yang dipelihara.
·         Pembersihan kandang dengan total menggunakan air, Hanya bisa dilakukan setelah putaran periode selesai, untuk ayam potong biasanya setelah umur ayam mencapai 6 minggu, masa kandang layak di pakai kembali setelah minimal 25 hari setelah ayam di apkir.

·         Paska putaran periode untuk ayam PS ialah, hanya bisa di lakukan pembersihan kandang setelah umur ayam mencapai 65 minggu. Untuk anda yang mau mendalami tentang peternakan ayam, tidak cukup kalau hanya punya modal saja, sayang kalau punya modal saja, tanpa mengetahui prosedur peternakan yang menguntungkan, Khusus nya di peternakan ayam, mau ayam Gp (grand Parent) PS (parent Stock) Layer, LsG, atau pun ayam broiler dan ayam kampung, semua itu tidak lepas dari Tata Biosekurity yang harus di terapkan di dalam System Peternakan tersebut, Tanpa Biosekurity, semua perjuangan akan sia-sia, Untuk karena itu saya mau berbagi pengalaman, mengenai pembersihan kandang yang sudah di pakai, Saya kebetulan Memelihara Ayam Jenis PS. Yang di datang kan dari sebuah perusahaan dari negara philipina. bulan kemarin umur ayam sudah mencapai usia 65 minggu, artinya sudah tidak layak lagi di pelihara, dan saatnya di afkir.








PEMBERIAN VITAMIN DAN VAKSIN

Pemberian vitamin dan vaksin merupakan bagian dari pencegahan dan penanggulangan penyakit yang terjadi pada suatu peternakan ayam. Sementara vitamin digunakan untuk membantu meningkatkan kekebalan tubuh ayam dari penyakit, mengurangi tingkat stress pada ayam, dan meningkatkan performa ayam. 

·         Pemberian vitamin dilakukan secara terus menerus mulai dari ayam berumur satu hari sampai panen yang disesuaikan dengan berat badan ayam dan standar pakan. Vitamin yang digunakan di peternakan bermacam-macam, salah satunya yaitu vitamin elektrolit. Vitamin ini berbentuk serbuk halus berwarna kuning kemerahan. Cara pemberian vitamin ini pada pagi hari bersamaan dengan pakanSelain melalui pakan, pemberian vitamin dilakukan melalui air minum karena cara ini sangat lazim dan praktis dalam pemberian obat pada ayam. Vitamin berfungsi untuk mengurangi stres dan menambah kekebalan tubuh ayam. Pemberian awal yang dilakukan untuk DOC yang baru datang adalah dengan memberikan air minum yang telah dicampur dengan vitamin yang dapat memulihkan kondisi tubuh ayam sebagai penyuplai energi.


Pelaksanaan vaksinasi di peternakan menggunakan aturan yang berlaku sesuai dengan      kebutuhan. Vaksinasi sudah dimulai sejak ayam berumur 4 hari, DOC diberikan vaksin ND dengan cara tetes mata seperti gambar di atas dan suntik bawah kulit (subcutaneous) seperti gambar di bawah, pada sore hari dengan suhu ruang 27oC. Tujuannya agar vaksin yang digunakan tetap hidup karena tidak terkena matahari langsung dan fase ini adalah fase yang menjadi awal dalam keberhasilan terhadap kesehatan ternak dan persentase ayam terkena penyakit relatif rendah. Vaksinasi dilanjutkan pemberian vaksin gumboro pada ayam berumur 14 hari dengan cara memberikannya melalui air minum. Vaksinasi diberikan melalui air minum pada waktu sore hari yaitu pukul 18.00 WIB







PROSES PEMELIHARAAN DOMBA
  Penyiapan Bibit
Domba yang unggul adalah domba yang sehat dan tidak terserang oleh hama penyakit, berasal dari bangsa domba yang persentase kelahiran dan kesuburan tinggi, serta kecepatan tumbuh dan persentase karkas yang baik. Dengan demikian keberhasilan usaha ternak domba tidak bisa dipisahkan dengan pemilihan induk/pejantan yang memiliki sifat-sifat yang baik.
  1. Pemilihan Bibit dan Calon Induk
    1. Calon Induk: berumur 1,5-2 tahun, tidak cacat, bentuk perut normal, telinga kecil hingga sedang, bulu halus, roman muka baik dan memiliki
      nafsu kawin besar dan ekor normal.
    2. Calon Pejantan: berumur 1,5-2 tahun, sehat dan tidak cacat, badan normal dan keturunan dari induk yang melahirkan anak 2 ekor/lebih, tonjolan tulang pada kaki besar dan mempunyai buah zakar yang sama besar serta kelaminnya dapat bereaksi, mempunyai gerakan yang lincah, roman muka baik dan tingkat pertumbuhan relatif cepat.
  2. Reproduksi dan Perkawinan
    Hal yang harus di ketahui oleh para peternak dalam pengelolaan reproduksi adalah pengaturan perkawinan yang terencana dan tepat waktu.
    1. Dewasa Kelamin, yaitu saat ternak domba memasuki masa birahi yang pertama kali dan siap melaksanakan proses reproduksi. Fase ini dicapai pada saat domba berumur 6-8 bulan, baik pada yang jantan maupun yang betina.
    2. Dewasa tubuh, yaitu masa domba jantan dan betina siap untuk dikawinkan. Masa ini dicapai pada umur 10-12 bulan pada betina dan 12 bulan pada jantan. Perkawinan akan berhasil apabila domba betina dalam keadaan birahi.
  3. Proses Kelahiran
    Lama kebuntingan bagi domba adalah 150 hari (5 bulan). Menjelang kelahiran anak domba, kandang harus bersih dan diberi alas yang kering. Bahan untuk alas kandang dapat berupa karung goni/jerami kering. Obat yang perlu dipersiapkan adalah jodium untuk dioleskan pada bekas potongan tali pusar. Induk domba yang akan melahirkan dapat diketahui melalui perubahan fisik dan perilakunya sebagai berikut:
    1. Keadaan perut menurun dan pinggul mengendur.
    2. Buah susu membesar dan puting susu terisi penuh.
    3. Alat kelamin membengkak, berwarna kemerah-merahan dan lembab.
    4. Ternak selalu gelisah dan nafsu makan berkurang.
    5. Sering kencing.

Proses kelahiran berlangsung 15-30 menit, jika 45 menit setelah ketuban pecah, anak domba belum lahir, kelahiran perlu dibantu. Anak domba yang baru lahir dibersihkan dengan menggunakan lap kering agar dapat bernafas. Biasanya induk domba akan menjilati anaknya hingga kering dan bersih.

  Pemeliharaan
  1. Sanitasi dan Tindakan Preventif
    Sanitasi lingkungan dapat dilakukan dengan membersihkan kandang dan peralatan dari sarang serangga dan hama. kandang terutama tempat pakan dan tempat minum dicuci dan dikeringkan setiap hari. Perlu dilakukan pembersihan rumput liar di sekitar kandang. Kandang ternak dibersihkan seminggu sekali.
  2. Pengontrolan Penyakit
    Domba yang terserang penyakit dapat segera diobati dan dipisahkan dari yang sehat. Lakukan pencegahan dengan menyuntikan vaksinasi pada domba-domba yang sehat.
  3. Perawatan Ternak
    Induk bunting diberi makanan yang baik dan teratur, ruang gerak yang lapang dan dipisahkan dari domba lainnya. induk yang baru melahirkan diberi minum dan makanan hijauan yang telah dicampurkan dengan makanan penguat lainnya. Selain itu, induk domba harus dimandikan. Anak domba (Cempe) yang baru dilahirkan, dibersihkan dan diberi makanan yang terseleksi. Cempe yang disapih perlu diperhatikan. pakan yang berkualitas
    dalam bentuk bubur tidak lebih dari 0,20 kg satu kali sehari.
    Perawatan ternak dewasa meliputi:
1.      Memandikan ternak secara rutin minimal seminggu sekali. dengan cara disikat dan disabuni. pada pagi hari, kemudian dijemur dibawah sinar
matahari pagi.
2.      Mencukur Bulu
Pencukuran bulu domba dengan gunting biasa/cukur ini. dilakukan minimal 6 bulan sekali dan disisakan guntingan bulu setebal kira-kira 0,5 cm. Sebelumnya domba dimandikan sehingga bulu yang dihasilkan dapat dijadikan bahan tekstil. Keempat kaki domba diikat agar tidak lari pada saat dicukur. Pencukuran dimulai dari bagian perut kedepan dan searah dengan punggung domba.
3.      Merawat dan Memotong Kuku
Pemotongan kuku domba dipotong 4 bulan sekali dengan golok, pahat kayu, pisau rantan, pisau kuku atau gunting.

  1. Pemberian Pakan
    Zat gizi makanan yang diperlukan oleh ternak domba dan mutlak harus tersedia dalam jumlah yang cukup adalah karbohidrat, lemak, protein, vitamin, mineral dan air. Bahan pakan untuk domba pada umumnya digolongkan dalam 4 golongan sebagai berikut:
1.      Golongan Rumput-rumputan, seperti rumput gajah, benggala, brachiaria, raja, meksiko dan rumput alam.
2.      Golongan Kacang-kacangan, seperti daun lamtoro, turi, gamal daun kacang tanah, daun kacang-kacangan, albisia, kaliandra, gliricidia dan
siratro.
3.      Hasil Limbah Pertanian, seperti daun nangka, daun waru, daun dadap, daun kembang sepatu, daun pisang, daun jagung, daun ketela pohon,
daun ketela rambat dan daun beringin.
4.      Golongan Makanan Penguat (Konsentrat), seperti dedak, jagung karing, garam dapur, bungkil kelapa, tepung ikan, bungkil kedelai, ampas tahu, ampas kecap dan biji kapas.

Pakan untuk domba berupa campuran dari keempat golongan di atas yang disesuaikan dengan tingkatan umur. Adapun proporsi dari campuran tersebut adalah:
1.Ternak dewasa: rumput 75%, daun 25%
2.Induk bunting: rumput 60%, daun 40%, konsentrat 2-3 gelas
3.Induk menyusui: rumput 50%, daun 50% dan konsentrat2-3 gelas
4.Anak sebelum disapih: rumput 50%, daun 50%
5.Anak lepas sapih: rumput 60%, daun 40% dan konsentrat 0,5–1 gelas

Sedangkan dosis pemberian ransum untuk pertumbuhan domba adalah sebagai berikut:
1.Bobot badan 1,4 kg: rumput/hijauan=180 kg/hari, pertambahan bobot=50 gram/hari
2.Bobot badan 1,4 kg: rumput/hijauan=340 kg/hari, pertambahan bobot=100 gram/hari
3.Bobot badan 1,4 kg: rumput/hijauan=410 kg/hari, pertambahan bobot=150 gram/hari
4.Bobot badan 2,9 kg: rumput/hijauan=110 kg/hari, pertambahan bobot=50 gram/hari
5.Bobot badan 2,9 kg: rumput/hijauan=280 kg/hari, pertambahan bobot=100 gram/hari
6.Bobot badan 2,9 kg: rumput/hijauan=440 kg/hari, pertambahan bobot=150 gram/hari
7.Bobot badan 4,3 kg: konsentrat=160 gram/hari, pertambahan bobot=50 gram/hari
8.Bobot badan 4,3 kg: konsentrat=320 gram/hari, pertambahan bobot=100 gram/hari
9.Bobot badan 4,3 kg: konsentrat=470 gram/hari, pertambahan bobot=150 gram/hari
10.Bobot badan 5,8 kg: konsentrat=100 gram/hari, pertambahan bobot=50 gram/hari
11.Bobot badan 5,8 kg: konsentrat=260 gram/hari, pertambahan bobot=100 gram/hari
12.Bobot badan 5,8 kg: konsentrat=410 gram/hari, pertambahan bobot=150 gram/hari
13.Bobot badan 7,2 kg: konsentrat=60 gram/hari, pertambahan bobot=50 gram/hari
14.Bobot badan 7,2 kg: konsentrat=180 gram/hari, pertambahan bobot=100 gram/hari
15.Bobot badan 7,2 kg: konsentrat=340 gram/hari, pertambahan bobot=150 gram/hari
16.Bobot badan 8,7 kg: konsentrat=50 gram/hari, pertambahan bobot=50 gram/hari
17.Bobot badan 8,7 kg: konsentrat=110 gram/hari, pertambahan bobot=100 gram/hari
18.Bobot badan 8,7 kg: konsentrat=260 gram/hari, pertambahan bobot=150 gram/hari
19.Bobot badan 10,1 kg: konsentrat=40 gram/hari, pertambahan bobot=50 gram/hari
20.Bobot badan 10,1 kg: konsentrat=280 gram/hari, pertambahan bobot=100 gram/hari
21.Bobot badan 10,1 kg: konsentrat=440 gram/hari, pertambahan bobot=150 gram/hari
  1. Pemberian Vaksinasi dan Obat
    Pemberian vaksinasi dapat dilakukan setiap enam bulan sekali vaksinasi dapat dilakukan dengan menyuntikan obat kedalam tubuh domba. Vaksinasi mulai dilakukan pada anak domba (cempe) bila telah berusia 1 bulan, selanjutnya diulangi pada usia 2-3 bulan. Vaksinasi yang biasa diberikan adalah jenis vaksin Spora (Max Sterne), Serum anti anthrax, vaksin AE, dan Vaksin SE (Septichaemia Epizootica).

  1. Pemeliharaan Kandang
    Pemeliharaan kandang meliputi pembersihan kotoran domba menimal 1 minggu sekali, membuang kotoran ke tempat penampungan limbah, membersihkan lantai atau alas, penyemprotan dan pengapuran kandang untuk disinfektan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar