PENGAWETAN HIJAUAN UNTUK PAKAN TERNAK RUMINANSIA
Ada beberapa proses
pengawetan yang umum di lakukan adalah :
Hay :
hijauan yang dikeringkan sehingga kandungan air 12-20 %, disebut
juga sale hijauan
Silase :
hijauan yang difermentasi sehingga hijauan tersebut tetap awet
karena terbentuk asam laktat.
Amoniasi :
proses pengawetan hijauan dengan menggunakan amonia.
1. HAY
(dibaca heiy)
Tanaman hijauan yang di awetkan dengan cara
di keringkan dibawah sinar matahari kemudian di simpan dalam bentuk kering dengan
kadar air 12%-30% disebut HAY.
Pengawetan dengan cara ini jarang di lakukan
oleh peternak di Indonesia,
mungkin karena jumlah hijauan yang tersedia relatif tak terbatas. Lain halnya
dengan di negara empat musim, dimana hijauan yang tersedia pertahun sangat amat
terbatas. Tak dapat di pungkiri bahwa ketersediaan hijauan yang tak terbatas di
Indonesia,
justru lebih menyusahkan peternak di saat musim panas, walaupun sebetulnya
hijauan relatif masih tersedia.
Sebaliknya di negara empat musim dimana
selama hampir delapan bulan hijauan tidak tersedia, namun mereka tidak pernah
merasa kesulitan apalagi mengalami kerugian.
Penyebabnya adalah mereka lebih berpengalaman
menghadapi masa paceklik hijauan, yang mereka atasi dengan berbagai cara
melakukan penimbunan hijauan yang telah di awetkan,sebelum musim paceklik tiba.
Pembuatan hay adalah metoda yang sudah sangat
lama / tua mereka lakukan. Metoda ini dapat dilakukan dengan menggunakan
peralatan yang sederhana, dan biaya yang paling rendah.
Metoda ini dilakukan peternak di
seluruh dunia, pelaksanaannya berbeda-beda namun semua mengikuti prinsip dasar
yang sama, yaitu mengurangi kadar air yang terkandung dengan mempertahankan
kandungan nutrisi sebanyak mungkin.
Tujuan
pembuatan Hay:
Tujuan lain dalam pembuatan Hay adalah untuk
untuk menyeragamkan waktu panen agar tidak mengganggu pertumbuhan tanaman
/rumputan pada periode berikutnya, sebab tanaman yang seragam akan memilik daya
cerna yang lebih tinggi.
Tujuan khusus pembuatan Hay adalah agar
tanaman hijauan (pada waktu panen yang berlebihan) dapat disimpan untuk jangka
waktu tertentu sehingga dapat mengatasi kesulitan dalam mendapatkan pakan
hijauan pada musim kemarau.
Prinsip dasar
Prinsip dasar dari pengawetan dengan cara dibuat hay adalah
dengan cara mengeringkan hijauan, baik secara alami (menggunakan sinar
matahari) maupun menggunakan mesin pengering (dryer). Adapun kandungan
air hay ditentukan sebesar 12-20 %, hal ini dimaksud agar hijauan saat
disimpan sebagai hay tidak ditumbuhi jamur. Jamur akan merusak kualitas
hijauan yang telah diawetkan menjadi hay.
Bahan pembuatan Hay
Bahan untuk pembuatan hay adalah segala macam hijauan yang di
sukai oleh ternak ruminansia. Cara memanen dan menangani paska panen sangat
mempengaruhi kualitas hay. Cara memanen yang kurang baik akan mengakibatkan
banyaknya hijauan yang akan tercecer dan terbuang. Juga bila hijauan telah
dipanen harus diletakkan ditempat yang
teduh dan memadai, karena jika tertimpa hujan maka kualitas hijauan tersebut
akan menurun.
Proses pengeringan yang berlangsung terlalu lama akan
mengakibatkan kehilangan nutrisi dan memudahkan tumbuhnya jamur. Pengeringan
yang berlebihan juga akan menurunkan kualitas hay.
Syarat hijauan (tanaman)
yang dibuat Hay :
- Bertekstur halus atau yang berbatang halus agar mudah kering
- Dipanen pada awal musim berbunga.
- Hijauan (tanaman) yang akan dibuat hay dipanen dari area yang
subur.
- Hijauan yang akan diolah harus dipanen saat
menjelang berbunga (berkadar
protein tinggi, serat kasar dan kandungan air optimal), sehingga hay
yang
diperoleh tidak berjamur (tidak berwarna “gosong”) yang akan
menyebabkan
turunnya palatabilitas dan kualitas.
Bahan
tambahan
Agar hay dapat lebih awet disimpan, maka biasanya diberi pengawet. Adapun macam-macam pengawet
yang dapat dipakai antara lain garam dapur (Nacl), asam propionic, dan amonia
cair.
Garam:
sebagai pengawet diberikan 1-2% akan dapat mencegah timbulnya
panas karena kandungan uap air, juga dapat mengontrol aktivitas mikroba, serta
dapat menekan pertumbuhan jamur.
Asam propionic:
berfungsi sebagai fungicidal dan fungistalic yaitu mencegah dan
memberantas jamur yang tumbuh serta tidak menambah jumlah jamur yang tumbuh.
Adapun pemberian untuk hay yang diikat (dipak) sebanyak 1% dari berat
hijauan.
Amonia cair:
juga berfungsi sebagai fungicidal dan pengawet, mencegah timbulnya
panas, meningkatkan kecernaan hijauan tersebut dan memberikan tambahan N yang
bukan berasal dari protein (NPN).
Sekarang
banyak di jual bahan tambahan ini
disebutnya Inoculan, merk dagang bermacam-macam juga
Proses pembuatan hay
Hijauan segar yang terkumpul di gelar dalam tumpukan setipis
mungkin saat dijemur dibawah sinar
matahari. hijauan hendaknya dibalik tiap 2 jam. Lama pengeringan tergantung
tercapainya kandungan air antara12-20 % . Untuk mengechek kandungan air ini,
kalau sekala sangat besar bisa beli alatnya, kalau untuk sekala rumahan “perlu
banyak pengalaman”
Metoda penjemuran:
a.
Metode Hamparan
Merupakan metode sederhana, dilakukan dengan
cara meghamparkan hijauan yang sudah dipotong di lapangan terbuka di bawah
sinar matahari. Setiap hari hamparan di balik-balik hingga kering. Hay yang
dibuat dengan cara ini biasanya memiliki kadar air: 20 - 30% (tanda: warna
kecoklat-coklatan).
b. Metode Pod
Dilakukan dengan menggunakan semacam rak
sebagai tempat menyimpan hijauan yang telah dijemur selama 1 - 3 hari (kadar
air ±50%). Hijauan yang akan diolah harus dipanen saat menjelang berbunga
(berkadar protein tinggi, serat kasar dan kandungan air optimal), sehingga hay
yang diperoleh tidak berjamur (tidak berwarna “gosong”) yang akan menyebabkan
turunnya palatabilitas dan kualitas.
Bagi Pemula:
Lakukan proses ini dengan jumlah hijauan sedikit-sedikit terlebih
dahulu, dengan bervariasi kelembabannya, kemudian simpan beberapa minggu
ditempat yang bersih dan terlindung dari hujan.
Sesudah itu di periksa lagi keadaannya. Yang paling baik hasilnya,
adalah yang kelembabannya paling mendekati persyaratan. Lalu berikan pada
ternak berbagai hay tersebut, amati mana yang paling disukai ternak.
Setelah mengetahui mana yang baik dan mana yang disukai, barulah
membuatnya dalam jumlah banyak sesuai dengan kebutuhan, jumlahnya lebih baik
berlebih dari pada kurang
.
Adapun kriteria hay yang
baik :
·
Berwarna
tetap hijau meskipun ada yang berwarna kekuningkuningan.
· Daun yang rusak tidak
banyak, bentuk hijauan masih tetap utuh dan jelas, tidak terlalu
kering sebab kalu kering maka akan mudah patah.
· Tidak kotor dan tidak
berjamur.
· Mohon di ingat Alat
Pengukur Parameter keberhasilan pembuatan hay yang terbaik adalah Ternak yang
akan memakannya
Penyimpanan
Hay
Hay harus di simpan di tempat yang kering,
terlidung dari air hujan, sebaiknya jangan di letakan di atas tanah, karena
tanah bersifat lembab.
Cara penympanan yang murah dan sangat efektif
adalah dengan menggunakan Ten Ton ( mereka menyebutnya dengan Tenda Tony),
seperti pada gambar berikut.
TenTon, Tempat Penyimpanan Hay
Cara ini tergolong
yang termudah, KALAU NGGAK ADA HUJAN BOSS !!!
pakan ternak ruminan diawetkaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaan
BalasHapus