Selasa, 25 Juni 2013

Kambing



Kambing
            Kecukupan nutrisi pokok  pada ternak kambing perah harus diperhatikan. Kebutuhan nutrisi tersebut digunakan untuk pertumbuhan, reproduksi, laktasi, gerak dan kerja. Oleh karena itu, pemberian pakan haruslah memperhitungkan semua kebutuhan tersebut. Dengan kata lain, pemberian pakan disesusaikan dengan kebutuhan ternak.

Hijauan merupakan pakan utama bagi ternak kambing perah. Namun demikian, pemberian pakan penguat (konsentrat) sangat diperlukan agar ternak dapat berproduksi optimal. Pakan hijauan yang diberikan minimal terdiri dari 3 macam hijauan, yaitu jenis rumput, legume (kacang2an) dan daun-daunan. Adapun jenis pakan penguat (tambahan) berupa campuran beberapa limbah hasil pertanian, seperti dedak padi, dedak gandum (polard), bungkil inti sawit, bungkil kelapa, molasses serta mineral dan vitamin.


1.Pakan untuk kebutuhan hidup utama ternak kambing perah

Kebutuhan gizi untuk kebutuhan hidup pokok pada ternak kambing perah, merupakan kebutuhan yang paling rendah dalam siklus hidupnya. Umumnya kebutuhan ini dapat dipenuhi dari asupan pakan hijauan. Kambing perah akan memperoleh gizi, khususnya energy dan protein untuk kebutuhan hidup utamanya dari hijauan berkualitas baik. Apabila kualitas pakan hijauan yang diberikan kurang baik, ternak perlu diberikan pakan tambahan, seperti dedak padi dan onggok.

Pemberian pakan hijauan dari jenis legum (kacang2an) akan menambah pemenuhan kebutuhan protein pada ternak kambing perah. Cara ini yang paling mudah dan murah dilaksanakan oleh peternak dipedesaan. Beberapa makanan ternak jenis legume yang banyak ditanam  adalah lamtoro, kaliandra, glirisidia dan turi. Adapun penambahan mineral sangat dianjurkan untuk mengatasi kemungkinan kurangnya asupan mineral dari pakan hijauan. Beberapa mineral yang bisa diberikan adalah garam dapur, kapur, tepung tulang dan mineral mix.

2.Pemberian pakan saat ternak dalam masa kawin

Salah satu upaya untuk meningkatkan keungkinan kelahiran kembar, 2-3 minggu sebelum masa kawin ternak diberi pakan kualitas baik (flushing). Contohnya, pemberian pakan konsentrat dengan kandungan protein kasar (PK) 18-20% sebanyak 1-1.5 kg/ekor. Setelah kawin, pakan hijauan yang diberikan ditingkatkan secara bertahap, baik jumlah dan kualitasnya. Pemberian pakan hijauan dengan cara dicampur  (rumput+daun-daunan /legume, dan limbah hasil pertanian) sangat baik untuk ternak kambing perah anda.

3.Pemberian pakan saat ternak kambing perah bunting

Ternak bunting memerlukan jumlah pakan lebih banyak dari ternak yang tidak bunting. Pakan tersebut digunakan untuk pertumbuhan cempe yang dikandungnya dan untuk si induk. Saat usia kebuntingan 3 bulan, kebutuhan gizi sangat tinggi. Hampir 70-75% pertumbuhan cempe yang dikandung terjadi pada masa ini. Oleh karena itu, kambing bunting harus diberikan pakan dalam jumlah yang cukup dan berkualitas baik, terutama kandaungan protein dan energy. Kekurangan gizi pada saat induk bunting akan mengakibatkan berat lahir anak yang rendah, lemah dan ahirnya mati.

Pemberian pakan harus memperhatikan kondisi ternak jangan sampai berlebihan (overfeed), terutama pada induk muda. Pemberian pakan yang terlalu banyak saat induk bunting menyebabkan janin cempe terlalu besar sehingga mempersulit proses kelahiran. Oleh karena itu pemberian pakan harus dalam jumlah cukup dengan kandungan gizi yang seimbang sesuai dengan kebutuhan ternak.

Berikut ini adalah cara pemberian pakan untuk kambing perah pada kondisi bunting:

-Beri pakan hijauan rumput dan legume dalam jumlah berlebih (ad libitum) denga perbandingan 60% rumput dan 40% legume/dedaunan.

-Beri pakan tambahan yang memiliki kandungan protein kasar (PK) 14-16% sebanyak 0.5-1kg/hari. Penambahan pakan sumber protein (konsentrat) 0.5-1kg atau bisa juga diganti dengan umbi-umbian (singkong. Ketela rambat) atau limbah agroindustri seperti ampas tahu, ampas tempe, ampas bier dan bungkil inti sawit. Pemberian pakan tambahan tersebut sebenarnya sudah cukup untuk memenuhi gizi induk bunting.

-Air selalu tersedia secara bebas

-Berikan tambahan mineral blok (garam) untuk mengatasi kemungkinan kekurangan mineral dalam pakan.

4.Pakan induk menyusui dan pakan anak sebelum sapih.

Pada saat menyusui (laktasi) kebutuhan pakan induk dan anaknya merupakan satu kesatuan. Pada anak yang menyusu langsung pada induknya, konsumsi pakan anak tergantung dari banyaknya susu induk yang dihasilkan.

A.Pakan Induk Menyusui

Induk menyusui membutuhkan asupan nutrisi pakan paling banyak dibandingkan fase fisiologis lainnya. Hal ini dikarenakan induk menyusui memerlukan gizi untuk proses menyusui selain kebutuhan gizi untuk perbaikan kondisi tubuhnya pasca melahirkan. Pakan induk menyusui paling tidak membutuhkan pakan yang mengandung protein kasar 14-16%. Pakan jenis hijauan sebaiknya diberikan dengan porsi berlebih dengan rasio hijauan jenis rumput 50% dan jenis legume 50%. Pakan tambahan diberikan dengan kadar protein kering 14-16% sebanyak 0.5 hingga 1 kg/ekor/hari tergantung banyak tidaknya produksi susunya.

Pemberian tambahan mineral sangat diajurkan pada kondisi ini, tujuannya untuk menghindarkan kekurangan mineral bagi si induk laktasi. Jenis pakan mineral yang diberikan bisa mineral blok atau mineral komplit yang banyak dijual ditoko pakan ternak setempat.
z
B.Pakan untuk anakan kambing perah sebelum sapih

Usia Cempe Jenis Pakan yang Diberikan
1-3 hari Kolustrum Induk
4-7 hari 500-600cc/hari susu induk. Diberikan 3-4 kali per hari
2 minggu 800cc/hari campuran susu induk dengan susu sapi (50:50), diberikan 3-4 kali/hari
3-4 minggu 1 ltr susu sapi diberikan 3 kali/hari
Mulai usia 4 minggu, cempe diperkenalkan dengan pakan padat (hijauan/konsentrat) untuk merangsang perkembangan rumen. Pakan konsentrat yang diberikan harus berkualitas baik dengan kandungan protein kasar 15-18%. Contoh adalah sebagai berikut:

-Dedak padi          : 10-15%

-Pollard                 : 15-20%

-Bungkil kedelai : 15-20%

-Onggok                : 25-30%

-Bungkil kelapa  : 10-15%

-Molases                : 5-10%

-Mineral mix      : 1-2%

5-8 minggu 1.5-2ltr susu sapi/hari + rumput/legum + konsentrat
9-10 minggu Sama seperti diatas, namun pemberiannya 2 kali sehari
11-12 minggu Pemberian susu sapi sekali sehari (jumlahnya dikurangi hingga 1ltr/hari). Pakan hijauan dan konsentrat tersedia setiap saat. Air minum mulai diperkenalkan.
Sumber table: Sutama,Budiarsana. Panduan Lengkap Kambing & Domba, Penebar Swadaya 2009, hal 77-78.

Demikian sedikit informasi yang dapat Kandang Bambu sampaikan untuk semua peternak kambing perah dan pemirsa weblog kami, semoga bermanfaat dan menambah wawaasan kita semua. Salam Kandang Bambu:)


Teori pemberian pakan kambing etawa sangat penting diperhatikan bagi peternak-peternak kambing etawa, pemeliharaan kambing etawa sebenarnya sangat mudah asal kita mau mempelajari dan dilakukan secara rutin setiap hari, Telah banyak referensi yang menjelaskan tentang teori pemberian pakan kambing etawa.

Pemberian pakan kambing etawa tidak sesulit yang dibayangkan oleh orang awam. Pada kenyataannya pemberiaan pakan dapat dilakukan hanya 1 (satu) kali dalam sehari. Pemberian pakan harus memiliki jadwal yang teratur. Tujuannya agar kambing memiliki siklus hidup yang teratur. Siklus hidup yang dimaksud adalah waktu untuk makan, istirahat dan pemerahan. Peternak akan memiliki banyak waktu luang untuk aktivitas kerja lainnya dengan pola pakan satu kali dalam sehari. Dengan jadwal yang teratur pemberian pakan sekali dalam sehari sangat dimungkinkan.

Dengan menerapkan pola pakan sekali sehari, pemberian pakan dapat dilakukan sore hari (sekitar jam 2-3 sore). Pemberian pakan diberikan sampai kambing benar-benar merasa kenyang. Parameter “kenyang” pada tiap kambing berbeda-beda bergantung pada ukuran postur, keadaan bunting dll. Secara teori jumlah pakan hijauan yang diberikan adalah 10% dari berat badan. Ada baiknya jumlah ini dilebihkan. Secara fisik dapat diamati dari keadaan perut sampai kambing tersebut berhenti untuk makan. Lama pemberian pakan pun bervariasi bergantung pada jumlah kambing etawa yang dipelihara, layout dan luas kandang dll. Semakin banyak kambing yang dipelihara, pemberian pakan akan semakin lama bahkan sampai malam hari.
            Setelah selesai makan (kenyang) kambing akan memamah biak. Pakan dikembalikan ke mulut untuk dikunyah dan ditelan masuk ke bagian lambung kedua (retikulum). Selanjutnya pakan masuk ke bagian lambung ketiga (omasum) dan ke bagian lambung keempat (abomasum). Seiring dengan proses yang panjang ini kambing akan istirahat dari malam sampai siang hari. Kambing mengunyah pakannya lebih sempurna daripada sapi sehingga banyak bagian pakan yang dapat dimanfaatkan.


Pedoman praktis pemberian pakan dapat dilakukan dengan memulai memberikan 60% jatah pakan hijauan yang tersedia pada hari itu. Sambil menunggu kambing selesai menghabiskan pakan hijauan, peternak dapat memulai membuat pakan tambahan (konsentrat). Konsentrat diberikan kepada kambing setelah pakan hijauan pertama habis. Setelah konsentrat habis peternak dapat memberikan minuman untuk kambing. Setelah itu 40% sisa pakan hijauan yang tersisa diberikan kepada kambing sebagai sangu (bekal) makan sampai pagi. Kambing terkadang bangun tengah malam untuk mencari makan lagi setelah proses memamah biak selesai. Setelah itu kambing pun akan tidur sampai siang hari.

Proses memamah biak yang lama disertai istirahat memberikan waktu pencernaan kambing untuk mengolah pakan menjadi energi, zat untuk pertumbuhan, reproduksi dan laktasi (susu). Pagi hari adalah waktu yang tepat untuk memerah kambing. Model pemerahan ini mencontoh pemerahan sapi yang dilakukan sekitar jam 5-6 pagi. Pada pagi hari kambing sudah enggan untuk mencari makan. Seandainya mencari makan, nafsu makan pun tidak sebesar di sore hari. Terutama jika kita telah memberikan bekal makan yang telah disebutkan diatas.

Perlu diingat jadwal waktu pemerahan haruslah konsisten. Konsistensi ini perlu untuk menjaga produksi susu dan kesehatan ambing. Tujuan konsistensi jadwal pemerahan ini adalah untuk menjaga ritme terkumpulnya susu pada ambing. Perlu diingat ambing adalah seperti spon yang menampung susu yang diproduksi oleh tubuh kambing. Ada saatnya susu ditampung dan ada saatnya untuk dikeluarkan untuk menjaga kesehatan ambing secara normal. Selain itu jadwal yang teratur membuat kambing tidak stress.

Paparan diatas merupakan contoh pedoman praktis yang tujuannya memudahkan peternak kambing etawa terutama yang berfokus pada kambing etawa perah. Terdapat beberapa variasi waktu dan frekuensi pemberian pakan kambing. Namun cara diatas adalah cara yang mudah dan sederhana yang dapat dilakukan peternak kambing etawa. Dengan cara ini peternak tidak akan tersita banyak waktunya di kandang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar