Sabtu, 22 Juni 2013

kewirausahaan



Berlibur ke Bondowoso, Jawa Timur kurang komplit kalau tidak membawa pulang oleh-oleh tape. Meskipun di daerah lain ada penganan khas serupa, namun tape Bondowoso punya cita rasa berbeda. Selain rasa, tape Bondowoso juga punya nama merek unik. Ada merek tape nomor 27, 29, 31, dan 82. Masih banyak lagi cap dagang tape sejenis di kota ini. Bondowoso bukan hanya sebagai tempat penjualan tape melainkan juga sentra produksinya. Wajar kalau kemudian orang menjulukinya sebagai Kota Tape. Deretan toko oleh-oleh penganan khas Bondowowo itu berada Jalan Panglima Besar Soedirman. Rata-rata pemilik toko di sana sudah lama bergelut dalam usaha pertapean. Menurut beberapa pemilik toko, mereka tidak tahu pasti siapa yang memulai usaha tersebut. Yang jelas usaha keluarga ini sudah dilakukan secara turun-temurun.

     Robby salah satu pengusaha tape yang berada di desa mengok kecaamatan pujer kabupaten bondowoso. Tape 82 Bondowoso inilah merek yang di jual oleh Robby yang cukup terkenal di daerah bondowoso dan dia mengatakan kalau merek tapenya dengan nomor 82 diambil dari tahun awal usaha tapenya di Bondowoso. "Tapi sebenarnya keluarga saya sudah membuat tape jauh sebelum tahun itu, sudah tradisi," jelasnya. Tapi banyak pula merek angka tersebut diambil dari nomor alamat toko. Robby boleh dikatakan pengusaha tape yang cukup sukses. Setiap harinya dia mampu memproduksi rata-rata satu ton singkong sebagai bahan baku tape. "Petani datang sendiri menyuplai hahan baku yang diperlukan," ujar Sutarman yang saat ini memiliki 20 tenaga kerja. Setiap kilogram dibeli oleh Sutarman Rp 500 diatas harga pasar pada umumnya di Bondowoso. Mahalnya harga sesuai dengan kualitas singkong yang diinginkannya. Jenisnyapun relatif besar dan agak kekuning-kuningan.

     Berharap daerah di Bondowoso terdapat tanaman singkong yang mutunya relatif baik dan besar, yakni di sekitar Perbukitan Arak-Arak. Hal ini yang menyebabkan harga singkong agak tinggi dibanding dengan produksi daerah lain. Kadang-kadang kondisi demikian menyehabkan produsen 'berebut' bahan baku.

Caranya Mudah

     Proses pembuatan tape sangatlah mudah, bisa ditiru oleh siapapun yang ingin mencoba. Tapi soal rasa nanti dulu. Produsen tape pada umumnya memiliki ciri dan rasa tersendiri. Ada tape warna kuning yang rasanya manis, aromanya semerbak dan penampilannya menarik. Ada tape yang keras dan lembek. Pertama kali singkong yang berkualitas dikupas lalu dicuci sampai bersih betul. Langkah berikutnya singkong dikukus (jawa, digodhog) sampai matang kemudian didinginkan. Produsen tidak lupa menyortir satu persatu untuk menjaga kualitas tapenya. "Kalau ada hasil kukusan singkong yang kecil atau bentuknya tidak bagus dimodifikasi menjadi tape panggang," kata Sutarman.


     Proses selanjutnya yang paling memerlukan kecermatan sedikit adalah peragian. Tahap inilah yang bisa menghasilkan apakah tape manis, tahan lama atau tidak. Dari singkong menjadi tape memerlukan waktu sekitar 3 hari. Biasanya produsen tape membuat sendiri raginya setiap 4 hari sekali. Bahan-hahannya terdiri dari rempah-rempah, tepung keras, dan bibit ragi. Singkong yang sudah menjadi tape lalu dikemas dimasukan dalam besek berbagai ukuran. Ada besek yang besar berisi dua kg, ukuran sedang (tanggung) beratnya delapan ons, dan ada yang kecil hanya setengah kilogram. Harganyapun bervariasi, yang termahal Rp 5.000 per besek, tanggung Rp 2.000 per besek. Paling murah Rp 1.000 per besek. Sementara harga beseknya menurut Sutarman antara Rp 150 sampai dengan Rp 400. Dia menerima pasokan besek dari petani lokal.
Selain membuat tape biasa Robby juga membuat tape bakar yang awalnya hanya iseng namun ketika ada tmennya maka dia menawarkan kepada temennya , awalnya tmennya tidak mau karena sebelumnya tidak ada tape yang dibakar akan tetapi setelah di paksa diapun mau dan dia mengatakan bahwa itu memiliki rasa yang unik, dari itulah maka robby membuat tape bakar tapi dalam produksi sedikit karena dia pngentahu apakah para warga disekitar mau dengan tape bakar namun tidak membutuhkan waktu yang lama akhirnya tape bakar itu ludes dibeli.
Akan tetapi Untuk membuat tape bakar yang le­zat, bahannya harus tape yang manis. Agar tidak mengganggu saat digigit, bagian tengah tape harus disisihkan. Tape lantas dapat diisi dengan gula merah, selai buah, serta coklat. Tape isi gula merah adalah yang paling di­sukai orang. Agar menambah selera, tape lalu dioleskan mentega dan selan­jutnya dibungkus daun pisang.
Tape kemudian dibakar. Agar aro­manya tetap sedap tape dibakar ja­ngan menggunakan minyak tanah, tetapi memakai kayu arang. Dengan begini, kelezatan tape bakar tidak akan tercemar bau minyak tanah.Untuk membakar tape diperlukan kesabaran. Tape harus dibolak-baik secara telaten di bara api. Usai diba­kar, tape kemudian dibungkus daun bertuliskan tape bakar agar tidak diki­ra lemper atau pepes ikan.Dari setengah kuintal tape, jadi 500 bungkus tape bakar yang siap ditawar­kan dengan harga Rp 1.000 per buah. Tapi harus cepat dikonsumsi. Sebab kemasan tape bakar hanya bisa ber­tahan paling lama empat hari kalau tidak mau yang busuk, (gus)






Tidak ada komentar:

Posting Komentar